Tuesday, September 17, 2013

Pencerahan
Pada usia ke 29 tahun, saya memunculkan perasaan menyesal pada diri saya. Perasaan menyesal terbit oleh karena muncul pemahaman bahwa menjalani hidup itu mudah. Hidup adalah proses saya lahir ke dunia, tumbuh menjadi pribadi, menjalani relasi di masyarakat, memberikan manfaat kepada masyarakat, lalu mati. Jika hidup adalah suatu proses yang mudah, mengapa saya harus mengalami sekolah (sekolah dasar sampai perguruan tinggi)?. Jika hidup adalah hal yang mudah, saya akan memilih untuk menjalani hidup yang membuatku diri nyaman. Hidup yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Hidup dengan mengerjakan apa yang menjadi kesukaan diri kita. Saya memelihara ikan hias atau tanaman, lalu menjadi pedagang ikan hias atau tanaman.

Sunday, September 15, 2013

Once Upon A Time #1

Tulisan ini lebih mudah dicerna jika sambil ngemil ini (foto: noel)
Bagaimana umpamanya jika begitu kita bangun di pagi hari, tiba-tiba sudah berada di sebuah ruangan yang serba putih dan terang. Berkas cahaya sangat kuat datang dari berbagai penjuru, namun terasa lembut dan tidak menyilaukan. Kamu terkejut, tetapi tidak tersentak. Lebih tepatnya: terpana. Mungkin sambil ragu-ragu kamu hirup napas. Eh, ternyata udaranya pun sejuk menyegarkan, samar-samar bercampur dengan aroma susu dan roti. Nyaman. Hangat. Dan sangat tenang. Dari jauh terdengar suara nyanyian. Suara anak-anak yang bermain. Gemericik air. Semua hal yang kamu rasakan, dengar, hirup, dan raba seakan-akan sudah sangat akrab. Kulitmu pun terasa berkali-kali lebih peka, tetapi nyaman dan segar; sama sekali tidak seperti kulit orang bangun tidur. Tidak ada debu halus atau bau-bauan asing yang bikin bersin. Semua menyenangkan, segar, dan kuat. Sepertinya ini semua adalah bagian dirimu yang sudah hilang. Seakan semua hal, semua rencana, dan segala upaya sepanjang hidup di bumi ini hanya berfokus pada keberadaanmu saat ini. Merasa ada dan dicintai. Dengan sangat kuat.