Tuesday, May 20, 2014

Si Darpan

(foto: Noel)

(ini tulisan lama) Akhir-akhir ini – menurutku – udara terasa panas. Sumuk. Gerah. Bukan lagi hangat menenteramkan, tetapi lebih ke pengap-panas-kemrungsung. Siapa bilang “zamrud khatulistiwa” itu masih sejuk panjang sabar? Kini hanya ada bongkahan tanah liat panas yang terpapar musim pancaroba sepanjang tahun. 

Seakan-akan ada gumpalan panas udara masif yang enggan beranjak dari atas kota ini.  Sepertinya udara yang melayang-layang di sana begitu malas untuk pergi jauh ke ujung bumi. Kemudian hawa sumpek itu berlipat ganda ditambah setiap keluhan, dikalikan umpatan, dikuadratkan tatapan putus asa “bagaimana-cara-mendinginkan-diri”, lalu semuanya itu bertumpuk-tumpuk di depan pintu kamar kita. Sumpek-sumpek ini juga saling berpanjatan, bergulingan, menyatu, jalin-menjalin,berkelindan, menjadi adonan kental yang rasanya tidak enak. Huek.

Thursday, May 8, 2014

Judulnya Tentang menyampaikan SALAM



Menyampaikan Salam




"...Selamat siang Kerabat,
Selamat Siang Masyarakat,
Selamat Siang Khalayak ramai..."